Kegiatan perencanan adalah suatu kegiatan yang sangat pokok dan penting sebelum melaksanan sebuah proyek. Terjadinya kesalahan ataupun metode kerja yang tidak berurutan akan memberikan kerugian pada proyek.Perencanaan yang tepat dan matang akan memudahkan dalam mencapai tujuan utama sebuah pekerjaan konstruksi. yaitu tepat waku, tepat mutu, serta tepat biaya. perencanaan yang di laksanankan dalam sebuah proyek harus memenuhi persyaratan antara lain:
- Konsruksi harus kokoh dan memiliki nilai esktetis yang baik.
- Mutu pekerjaan terjaga dengan baik.
- Biaya pelaksanaan harus efisien dan ekonomis.
- Waktu Pelaksanaan tepat, sesuai dengan time schedule.
- Aman dan nyaman untuk digunakan.
- Mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
- Berdasarkan Aturan hukum yang berlaku.(Pudjianto,1996)
Pada umumnya dalam perencanaan suau pekerjaan proyek konsruksi terdiri dari 3 macam perencanan yaitu:
- Perencanaan Arsitektur.
- Perencanaan Struktur.
- Perencanaan Mekanikal.
Ketiga proses tersebut saling berkaitan dan harus ada koordinasi untuk menghasilkan suatu hubungan yang kuat, stabil, serta mempunyai view arsitektural yang baik, demi keamanan dan kelayakan bangunan.
- Perencanaan Arsitektur.
Tahap dari sebuah perencanan bangunan adalah perencanaan arsitektural, yang didalamnya memliputi landscape bangunan, eksterior dan interior.
- Perencanaan Struktur.
Struktur adalah kesatuan dan rangkaian beberapa elemen yang dirancang agar mampu menerima beban luar maupun berat sendiri tanpa mengalami perubahan bentuk dan melewati batas persyaratan. ada dasarnya setiap sistem struktur pada suatu bangunan merupakan penggabungan berbagai elemen struktur secara tiga dimensi. fungsi utama dari sistem struktur adalah untuk memikul secara aman dan efektif beben yang berkerja pada bangunan, serta menyalurkan ketanah melalui pondasi.
- Perencanan mekanik.
Perencanaan Mekanik disini yang di masud adalah bagai mana mekanisme perencanan tersebut sesuai dengan kondisi lapangan yang berdasarkan ketentuan prosedur pekerjaan.